Rabu, 10 April 2013

Bermandikan matahari senja disudut pulau laskar pelangi


Bermandikan matahari senja disudut pulau Laskar Pelangi
By : Megawati/shasya
Siapa yang tidak kenal dengan pulau Belitung, pulau yang terkenal sebagai tempat syuting film laskar pelangi itu. Dan sekarang semua orang tahu dengan Belitung dan kecantikan pantai-pantainya itu. Ketika berkunjung di Belitung jangan lupa untuk berjalan-jalan ke kota tanjung pandan, ibukota kabupaten Belitung. Di bandingkan dengan tempat yang lain, tanjung pandan adalah tempat yang paling ramai di Belitung termasuk juga dengan Belitung timur. Berkunjung di tanjung pandan tidak sah rasanya kalau tidak jalan2 diseputaran pantai tanjung pendam. Pantai tanjung pendam ini letaknya dipinggiran kota, hanya 4 menit dari pelabuhan tanjung pandan itu. Tanjung pendam selain terkenal sebagai tempat tongkrongan remaja dikota ini, tersedia juga tempat olahraga, misalnya jogging treck, venue volipantai, dan bahkan saat2 tertentu ada balapan mobil tamiya yang menjadi tontonan warga sekitar. Jangan takut kelaparan karena banyak banget yang berjualan disepanjang pantai itu, semua makanan ada dijual, ada resto, ada hanya warung makan, ada juga café, bisa pilih sesuai selera masing-masing.
Tapi yang paling terkenal dari tanjung pendam itu adalah keindahan sunsetnya, kalian akan terpanah dengan keindahan sunset yang bisa dinikmati setiap hari itu, sungguh keindahan yang tiada tara. Untuk mandi mungkin tanjung pendam bukanlah pilihan yang terbaik, karena Belitung punya beberapa pantai yang cantik, bahkan ada beberapa spot untuk diving dan snorkeling, misalnya tanjung tinggi, tanjung kelayang, bukit berahu, pulau lengkuas dan lain2nya. Pantai Belitung memang menjual keindahan lautnya yang bersih lagi tenang, berbeda dengan kondisi di tanjung pendam yang cenderung ramai dengan aktivitas masyarakatnya.
Tidak ada salahnya meluangkan sebentar waktu anda untuk menikmati sunset yang memang bisa dinikmati di sekitaran tanjung pendam ini, ada rasa kagum yang tak terhingga ketika saya menyaksikan sunset itu turun berlahan tapi pasti, seakan menyerah dengan kekuatan alam yang mengharuskan dia pergi, ada rasa seakan dia berkata “hello saya harus pergi tugas saya sudah selesai senang bisa menyinari kalian selama 12jam”. meskipun ada banyak yang menggerutu karena panasnya sinar mentari itu, tetapi dia tetap tersenyum, dalam hati dia berkata maafkan saya yang telah menyinari kalian sehingga kalian merasakan panas, maafkan saya membuat kulit kalian hitam, maafkan saya telah membuat baju kalian basah karena panasnya saya,  tapi tahukah kalian aku sedih harus pisah, dan aku selalu berharap malam cepatlah berlalu aku harus menyinari bumi biar tidak gelap, biar kain2 yang dijemuran cepat  kering dan ada banyak nelayan dan petani yang membutuhkan tenagaku.
Melihat matahari tenggelam dengan perlahan adalah suatu keindahan yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Seorang fotografer sibuk membidik setiap gerak, setiap sudut yang dinilainya berharga untuk dilewatkan, ada penyair yang sibuk menggoyangkan penanya untuk melukiskan keindahan mentari tersebut didalam tulisannya, ada sebagian anak kecil berlari2an dibalik senja yang indah tanpa sempat memperhatikan kepergian mentari, dan ada beberapa remaja perempuan yang sibuk mengambil beberapa foto dari ponselnya. Apapun kegiatannya, dengan siapa, dan berapa lama menatap senja, setelah pulang dari sana hanya ada satu rasa dan satu kata yang terbersit “ kapan lagi saya bermandikan senja itu”. Sambil terpejam saya merasakan damai dan sunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar