Rabu, 29 Oktober 2014

Bagaimana menghadapi teman yang agak sewot



Ketika traveling jadi bahan gunjingan

Bisa percaya atau tidak sekarang traveling sudah menjadi kebutuhan semua orang, itu sejak banyaknya acara televise yang menanyangkan acara traveling, dari jendela, mata angin, jejak petualang, my trip my adventure, travellizza, selebriti on vacation, belum lagi acara kuliner yang sambil traveling, terus acara-acara chef yang masak di gunung, di sungai, di pantai (sampe aku mikir apa tak ada dapur yah).belum lagi dari blognya mbak Trinity yang sudah keliling dunia itu, jadi makin menghipnotis mereka yang sebelumnya tak tahu apa itu backpacker jadi sok-sokan ikutan backpackeran. saking banyaknya acara gituan sampai masyarakat Indonesia ini tahu betul tempat wisata yang ada di dalam negeri dan di luar negeri yang harus mereka kunjungi tanpa capek2 googling. Jadi tak salah kalau saya bilang traveling itu sekarang gaya hidup. Sampe banyak cara agar bisa traveling, ngitung berapa kali dalam setahun ada hari kejepit nasional, sediain tabungan khusus untuk traveling, arisan travelling dll deh. Jadi intinya traveling itu lagi naik daun dan semua orang lagi sibuk-sibuknya pamerin cerita dan foto traveling.
Semua orang suka traveling, tak ada yang suka traveling, keluar dari rutinitas ke daerah baru, belajar ilmu baru, bahasa baru, kebudayaan baru, adalah hal yang menyenangkan apalagi bagi saya yang notabene terlahir sebagai sosiolog (please jangan muntah). Mencoba hal baru adalah hal yang paling mengasikkan, bangun siang di hari senin adalah hal yang luar biasa untuk mereka para pekerja (kecuali saya yang masih ngebos di kerabut village). Tak ada alasan tak menyukai traveling, semakin banyak berjalan semakin banyak juga pengalaman dan ilmu yang di dapat, sampai Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “ jangan kau tanyakan setinggi apa pendidikan seseorang, tanyakan sejauh mana perjalanan yang dia tempuh” wajarlah orang zaman dulu saja udah keluar kemana-mana berdagang, berperang, atau menyiarkan islam. Bedanya dulu tak ada instagram, tak ada facebook ato path, adanya Cuma dihadis dan alquran. Balik lagi ke traveling okehhh saya tercandu traveling, jujurrr.
Semua orang mau traveling tapi kadang tak ada waktu, tak ada dana, tak ada kesempatan, dan tak ada keberanian. Ada uang tapi tak berani, ada uang, berani tapi tak ada waktu, dan wajar kita iri dengan mereka yang selalu traveling. Lama-lama traveling itu seperti kebutuhan yang memang harus didapati, kita ibaratkan saja travelling itu seperti mobil, semua orang mau dan semua orang suka, kalau tak dapet mereka rela nabung, tetangga beli mobil kita sibuk (Alhamdulillah mamakku tak pernah sibuk, dan harus punya juga kecuali aku yang sudah pengen punya mobil dari sebelum tetangga, ato mantan pacarku punya mobil duluan hahhhahaha), teman beli mobil baru komen pertama kagum, komen kedua didepan teman yang lain ngegunjing itu mobil nyokapnya lah, mobil hasil korupsi lah, mobil menang undianlah, ato mobil kena togel 4 angka (wait kenapa tak kau share ke aku kalau kau mimpi 4 angka, sial kaali kau).ketika teman udh dapet duluan timbullah rasa iri, nah ini yang mau aku bahas di tulisanku kali ini. Ketika iri hati berubah menjadi suuzon dan akhirnya membenci dan dibenci.
Semua orang suka traveling, dan semua orang punya rasa iri tak terkecuali orang alim sekalipun, tetapi irinya ada tingkatan juga, ada iri niat baik dan ada iri jahat. Aku mau sok-sok jelasin lah yah iri ini.
1.       Iri baik itu, iri yang kita jadikan motivasi biar kita seperti orang yang kita iri itu, biasanya pihak yang di irikan tak akan dirugikan, malah dia member i tips dan masukan untuk mereka yang iri itu. Misalnya seorang traveler pengen seperti trinity, dia tidak menjelekkan trinity atau mau membunuh atau menguruskan badan mbak trinity, nah biasanya traveler ini suka ngikutin cerita n suka nanya langsung. Kan dah dibilangin iri tak memandang kalangan, dari kecil juga kita sudah punya rasa iri terutama sama adek paling kecil, kita merasa ortu pilih kasih, padahal kan gak mungkin itu mah. Para ustad2 juga suka ngiri, mereka ngiri kepada sahabat nabi yang namanya sudah pasti masuk surga, lah mereka sholat 5 waktu, ceramah sana ceramah sini, sedekah, ini itu belum ada jaminan surganya ( tetapi mereka selalu berusaha dapet tiket surga), nah iri seperti itu tidaklah merugikan. Sekarang yang jadi masalah mengapa saya harus di irikan, saya bukanlah trinity, saya tak punya gaji seperti anda, saya belum bekerja, saya belumlah kaya, hanya kecantikanlah yang aku punya, apakah itu kesalahanku? Haruskah kau menyalahkan tuhan yang menciptkanku?

2.       Iri jahat, nah ini yang kadang merugikan kita, saya sering jadi korban keirian teman-teman saya. Oke saya curhat dikit yah, saya dulu main volinya biasa ajah, Cuma saya giat latihan dan saya nurut kata pelatih maka saya jadi lumayan bisa untuk sekelas antar RT. Tapi ada beberapa orang rival baik cewek maupun cowok yang merasa kurang suka sama saya, jadilah saya korban hasutan mereka didepan pelatih. Bukan hanya teman, ada juga saudara yang iri dengan kebahagian kita, kadang mengasut untuk menjatuhkan kita. Kesel banget sih sama orang yang kayak gitu, belum juga sukses udah banyak yang iri. Mereka iri karena saya selalu kelihatan bahagia baik suka maupun duka. Ibarat kaya aku ini ada turunan indianya susah senang, huan panas, bersalju, diutan, digunung dipantai pasti nyanyi-nyanyi dan joget terus. Sebelum kau iri mengapa saya bisa jalan meskipun baru sedikit dan hanya sebentar, sini aku jelasin dulu dan bagi tipsnya.
a.       Saya terbiasa menabung, sejak dari dulu saya suka menabung untuk membelikan sesuatu. Dulu selagi SMA saya mau membeli hp tipe 3360 saya harus jualan shopie martin, dan menyisihkan uang belanjaan dari ortu. Kebiasaan dikit-dikit nabung inilah saya sering di cap pelit sama teman-teman saya, terutama teman voli.
b.      Uang jajan dari ortu, oke kalian mungkin curiga saya dapat traveling sedangkan saya belum kerja, dan saya bukanlah anak orang kaya raya. Kau mungkin bisa tau denganku tapi tak tahu dengan ceritaku kan, terpaksa saya buka aib ini. Ya sampe sekarang saya masih dapat uang bulanan dari ortu, diatas UMR Bangka Belitung lah sebulannya (sekitar 100 rebu lah sebulan), tak banyak seperti gaji anda yang jutaan sampe puluhan juta ( oke saya menyindir rekan saya yang cewek dan cowok yang sering mengunjing saya dari belakang, sekarang saya balas ngomongin dia di blog tanpa nama, sama ajah saya ngomongin kamu dibelakang juga). Harusnya kamu tak usah sewot saya dapat uang dimana, sewotlah kepada dirimu sendiri yang mau jalan tapi tak ada waktu, ada waktu ada uang tapi kamu tak bisa jalan sendiri ( besar omong ajah).
c.       Saya hemat, kalau traveling saya mungkin tak seperti kalian naik kapal pesiar, tidur dihotel, dan dinner di resto yang mewah. Saya seadanya yang penting saya tahu kota itu, saya pernah kesana, ada foto, dan saya sudah cukup senang. Karena beda orang beda selera travelingnya ( tak usah dijelasin sudah tahu lah yah). setiap ada pemasukan selalu saya tabung, ketika ada sisa uang traveling trsebut aku simpan dan alokasikan ke tempat lain, biar makin banyak daerah yang aku kunjungi.
d.      Voli, ya sekarang saya tak aktif lagi maen voli tapi setidaknya ada juga sedikit-sedikit masukan dari situ. Sebenarnya saya males bahas tentang keuangan tapi demi memenuhi hasrat orang lain yang beburuk sangka kepadaku, apa boleh buat saya ladenin keirian mereka, semoga dosaku dihapus sama allah dan mereka yang tanggung.
e.      Kerjaan lain yang halal yang bisa aku lakukan, misalnya ke ti minta jatah reman. Yah mungkin kalian tak tahu karena tak mungkin saya update di bbm kalau saya kesana kemari, yang ada makin kepo juga tu. Untuk saat ini itu aja yang aku tulis darimana saya dapet uang. Dan emang saya tak pernah ngomong tak ada uang, meskipun seribu (dollar) didompetku saya tak pernah bicara tak ada uang nih, karena saya tahu ucapan adalah doa.
Kadang mengapalah orang sibuk ngurusin kehidupan orang, saya tak pernah sampai berpikiran dimana kamu dapatkan kerjaan itu apa kamu harus nyetor puluhan sampe ratusan juta? Ato kemana ajah gajimu sampai kamu tak bisa traveling, atau sampe nanya ibumu doyan rumpi yah sampe kamu jadi biang gossip gini, atau nanya kayak gini lu cewek apa cowok sih kok judes banget jadi orang. Ada beberapa orang yang sibuk mempertanyakan darimana saya dapat uang, sedangkan saya tak pernah bertanya apa kerjaan bapak ibukmu sampe kamu bisa makan. Lucunya ada yang nanya langsung, ada yang pura-pura temannya yang nanya lewat dia, ada yang berani ngomong tapi saya gak denger, kata orang Bangka ngumong e dibelakang.
Pernah teman sekelasku saat kuliah nanya langsung tapi pura-pura teman lain yang bertanya kepada dia, katanya sya, kawan-kawan nanyain kamu tuh kerja apa sih kok uangnya ada terus. Saya diam ajah, padahal ma situ saya lagi banjir kejurnas dan tarkam, yang atlet ngertilah yang, yang kepo sama iri ajah cari cari celah tuk suuzon ke aku. Habis itu baru-baru ini kejadiannya ada teman sekampung saya bilang, ada orang nanya sama aku apa sih kerjaan mega itu kok jalannya keluar kota mulu, aku jawab apa? Eh yang nanya sapa? Kasih ajah pin aku ke mereka, biar mereka Tanya langsung sama aku, biar tak timbul suuzon dan fitnah, perasaan kata2ku benar deh tapi kok teman yang aku bilangin itu malah diem. Hmmmmmm mungkin mereka menyangka saya pramugari kali yah yang kerjaanya terbang kesana kemari bagai burung nuri.
Hidup ini mudah ajah asal kau tak mengurusi urusan orang, kalau semua orang sibuk ngurusin kehidupan orang kepalaku mau pecah termasuk kepala pak presiden juga pecah harus ngurusin mbak syahrini yang boros itu. Nah aku bilang boros, syahrini mungkin juga bilang kebutuhan, intinya urus ajah urusanmu jangan urusin orang karena aku emang udah kurusan sekarang ini. Beda yah sibuk sama urusan orang sama care, yang baca ini pasti ngerti lah yah gak usah dijelasin lagi. Yah kembali ke topic iri. Teman-teman yang ngatain saya ini itu malah dah kerja, dah nikah, dah punya mobil sendiri, hmmmm gajinya besar, punya kebun karet banyak, harusnya aku yang iri sama mereka, tapi saya tidak tuh karena saya merasa hidupku sudah bahagia, mereka ajah yang tak bisa mensyukuri hidupnya sampe harus iri sama “bos” seperti saya ini. Saya ini apalah keliling dunia belum, motor butut, kerja juga belum, kaya raya belum, cantik udah dari kecil, kelebihannya ngatain orang ajah, blog gak rame, kebun karet belum luas (ini punya tetangga), rumah belum ada kolam renangnya, kalau badan saya bagus please deh itu usahaku juga, apalagi yah? yang pasti Saya punya rasa iri, tapi tak ada niat tuk cari tahu dimana kelemahan dia, karena iri aku termasuk iri no 1, bukan no 2. Ingat yah saya tak iri tapi saya ingat kata-kata anda (mereka yang suuzon dan selalu mengunjingku semoga saya dapat pahala, dan dosaku diambil sama mereka) amiiinn.

tip dan trik agar blogmu ramai dan banyak pengikutnya



Curhat seorang blogger yang tak laku-laku

Cerita siang, bahas masalah blog sama temanku di BBM, karena aku lama bales bbmnya jadi aku bales lagi ngetik nh mau di share ke blog, tetep nulis kalo lagi mood,  meskipun tak ada yang baca hahhaha. Temenku langsung bales kamu sama deh kayak anak Jokowi yang paling botot tetep nulis meskipun tak ada yang baca, saya bales deh dia mah dah banyak pembacanya secara anak presiden lah saya Cuma anak bos doank hahhahahahaha. Enak mah jadi anak pak jokowi yang dulu blognya sepi sekarang jadi rame, gak mau baca pun orang jadi penasaran gimana sih isinya, gimana gak ngetop blognya wong masuk berita kok dan link blognya udah di share di detik, masuk berita-berita tivi pula. Orang yang gak sebelumnya gak tahu jadi pengen tahu akhirnya ngikutin deh. Jangan bandingin aku sama anak presiden deh, yang jelas dia lebih pinter nulisnya daripada aku, terus kalah pamor deh, aku ini apalah mana newbie mana Cuma anak bos pula (bos togel hhahahahah)
Kadang temanku lebih pinter ngelucu, gosipnya gini yah siapa namanya anak pak Jokowi itu lupa aku (hmmmmm aku memang susah mengingat nama, yang paling mudah tu ingat mantan ajah ckckckkckck). Yah namanya kaesang itupun nanya sama temen di bbm (baca nela moen, yang juga mengaku blogger tapi tak ada isinya, Alhamdulillah yah siang-siang gini ada yang ngaku tapi tak ada bukti hahahahha). Karena mereka baru tahu saya ada blog jadi dibilanglah saya terus nulis mana tau berjodoh sama kaesang, kan kamu mirip Jessica mila. Nah baru ajah gossip itu aku baca di detik.com yah teman-teman sudah nyuruh aku ajah jadi duplikat Jessica mila, katanya sih aku mirip (oke itu boong) tapi aku ajah kegeeran ambil kaca langsung ngaca, fine semuanya mirip dari atas sampe kaki, bedanya Cuma 3, dia putih aku item, dia muda aku dah tua, dan terakhir dia artis dan aku  ini apalah Cuma anak bos doank (sambil pegang kerah, jalan ngangkang, sambil nyengak gitu).
Saya memang suka guyon, kadang suka marah juga kalau lagi lapar, dan datang M hahhahaha, guyonan ini kadang dimanfaatin temen untuk canda-candaan, dan biasa mah disandingkan dengan artis-artis papan atas itu hahahhaha. Dah biasa di buli temen tapi temen dekat yah bukan di buli seperti saya masih SD,dan SMP asli itu dibuli beneran dan saya masih dendam sampe sekarang sama mereka (ingat yah saya dendam). Nah buli yang sekarang mah lebih ke iseng-iseng bukan buli sih kalo bahasa bangkannya ngasen (ngeledekin temen didepan temen-temen). Aku suka Agnes monica sejak dari SMP meskipun tak punya poster agnes,dan tak memiliki semua album aslinya, tapi saya tahu lagunya agnes. Saking sukanya agnes banyak yang ngasih julukan.
1.       Adiknya agnes monica ( julukan ini diberikan oleh mbak-mbak kos aku, karena kalo ada agnes di tipi saya rela meninggalkan kegiatan apapun termasuk nahan pup) sampai sekarang julukan itu melekat, setiap ada agnes konser di tv meskipun sudah beda kota masih saja mereka iseng bbm kakakku konser di channel ini nonton gak? Atau bilang ya ampun mega kakakmu seksi sekali kebayanya.
2.       Shasya monica  dipanggil sha moc, julukan ini diberikan teman voli aku namanya siska, nah dia tau aku suka agnes, kalau lagi tanding nih saya mau nyemes kan biasa pelatih ato toser kasih semangat saat mau nyemes ato teman yang lain, nah dia punya kebiasaan unik kalo aku lagi nyemes dia mau di bangku cadangan, didalem lapangan, ato lagi nonton pasti reflek teriak shasya monicaaaaaaa, kadang dia ku samperin sambil bilang jangan di depan umum, malu tau. Eh sekarang kalo lagi kesel sama aku mau rame, mau sepi pasti disebutin shasyaaa monica, orang psti noleh dunk, aku Cuma senyum-senyum malu ajah.
3.       Temannya agnes, hahhahahaa ia aku suka bilang sendiri kalau aku temannya agnes, pengen banget jadi artis biar bisa berteman dengan dia. Pernah bahas tasnya syahrini sama temen-temen, aku bilang tapi aku gak suka syahrini meskipun aku suka banget lihat kelucuan dia, lihat tas, mobil,sepatu, dan gaya hidupnya yang the Have. Tiba-tiba temenku bilang kok agnes suka syahrini, turun pamor dunk. Saya langsung ngakak.
4.       Pernah pasang status dan foto dpnya foto agnes, dan teman SMP ku langsung komen, kamu masih suka agnes? Aku dengan bangga bilang yah dunk
Selain agnes dan lagunya ada beberapa artis yang aku suka, misalnya luna maya, dan saya mulai membenci ariel karena dia mutusin luna, terus lagunya BCL cinta pertama (sunny) yang dari zaman SMA sampe sekarang saya masih selalu dengerin lagu itu, dan teman SMA selalu komen masih suka kamu sama lagu itu. Bahkan ada berapa kali saya update status di sosmed aku nulis di beranda fb, twitter, ato bbm Mana sunny, mana sunnyku,,,, selalu ku tulis dan selalu dikomentari masih lagu itu juga. Beberapa artis lain karena kecantikannya seperti maudy koenaedi, dian sastro, nia ramadhani, laura basuki, semua model Indonesia seperti Catherine Wilson, lia kalalo, sama sapa tuh yg main filem radith n jani, dan semua artis yang kulitnya memang asli hitam dan rambutnya panjang seperti anggun,shanty. Suka disini bukan bearti penggemar berat n fanatic banget sama artisnya, saya suka ajah lihat mereka dan selalu muji mereka, kalau gak suka mah saya langsung nyeletuk gak suka seperti beberapa artis yang bener-bener saya tak suka.
Balik lagi ke pembahasan awal mengenai blogku yang sepi, yah seperti yang kalian ketahui saya tak pandai menulis, mengarang, dan merangkai kata. Kadang berharap juga blogku di baca sama orang dan dikomentari seperti punya radika, trinity, dll. Ini jangankan dibaca banyak orang, temen aku sendiri ajah bilang pusing baca blog kamu (kejam sekali dia, tapi lumayan aku lah daripada dia gak sama sekali). Pernah beberapa kali blogku dikomentari, aduh seneng banget, sampe ku screenshot dan langsung kujadikan dp BBM, mungkin orang lain berfikir yaelah dikomen satu orang ajah seneng banget belum juga dikomentari sama juri idol ckckckkckck, balik lagi ke tulisan sebelumnya beda orang beda mengekspresikan kebahagiaan kan, hahahhaha apalagi aku termasuk orang yang cepat berbagi cerita bahagia. Misalnya belum juga mau ke Aceh, aku dah koar koar mau kesana, dan akhirnya tak pergi hahahhaa, atau apalah. Dan sekarang saya lagi belajar mengurangi kebiasaan itu. Seperti kemaren mau ke Palembang ikut tes penerimaan kerja gitu-gitu lah nah itu aku tak bilang ke teman-teman, Cuma orang terdekatku yang tahu, orang tahunya aku pegi jalan-jalan ngabisin uang ajah. Sekarang kemana-mana aku tak update status dibbm, tapi DPnya berubah hehehhe (merasa keren, tapi kadang merasa alay).
Aku baru tau blog itu dari pertama baca buku raditya dika, itupun buku pinjem dari mbak kosku, seneng banget baca bukunya, selalu ku baca terus, dan terus, meskipun jujur saya tak mengikuti blognya dia, SMA saya dah tau blog, kepikiran buat blog saat aku dah mulai suka traveling, dan terkabul punya blog sejak tahun 2013, itupun dibantu abang-abang yang kerja di rektorat kampusku ( karena memang aku tak begitu paham teknologi, bisa dibilang gaptek). Ya emang bener saya gaptek, yang aku tahu di hp itu Cuma sosmed itupun Cuma FB,Twitter,BBM, LINE,Whatsapp, pastinya Instagram (buat pamer foto aku yang lagi keliling2 itu, ato Cuma sekedar pos makanan enak yang sebelumnya saya tak bisa makan (baca mampu). Laptoppun fungsi utamanya untuk ngetik, karena saya kuliah yah hahahha jadi tahunya yah ngetik tugas ato yang namanya hantu skripsi itu. Selebih dari itu Cuma game zuma, bounce, dan zombie. Jadi tak heran mengapa blog saya sepi, blog orang yang doyan computer ajah belum tentu rame apalagi aku yang buka laptop setahun 5 kali ajah. Memang sebanding dengan apa yang kita lakukan dengan apa yang kita dapat. Aku tak serius dengan blog ini jangan mimpi banyak pengikutnya, kecuali aku jadi artis dan masuk itam putih, ato show imah, terus ditanyain gini, hobi kamu selain berakting, traveling, nyanyi, sama olahraga, yang palinng kamu gemari selain itu apa ajah? Terus saya jawab, saya suka nulis, tulisan-tulisan itu saya share ke blog, alamantnya ini, ini nama blogku, kepada fans ato pemirsa dirumah yang mau tahu kegiatanku apa ajah selain syuting, show, dan rekaman, bisa baca blog aku, ditunggu yah komentarnnya. Nah kalo aku bilangnya gitu asli besok banyak banget pengikutku. Mungkin trinity sama raditya dika juga ngikutin kali yah, tapi dengan syarat aku harus ngetop duluan. ato kalo gak seperti mas kaesang (maaf mas bukan nyinggung n gak ada cemburu sama sekali, ini hanya candaan ajah) bapaknya presiden dan dia ikutan ngetop jugaa, lah saya apalah Cuma anak bos besar ( jalan nyengak lagi). Kayak gimanapun saya sudah belajar nulis, setidaknya blog saya tak menjadi blogkos (blognya kosong) dan tulisan mahakarya saya sampe sekarang ini hanya satu namanya Skripsi.

ribetnya punya anak kecil


Ribetnya punya Anak dan adek kecil

Saya suka sekali anak kecil, alasannya banyak, salah satunya mereka itu gampang  banget kita “bodohi” seperti pepatah Bangka “ asak budu ge saro = kalau bodoh itu pasti susah”. Dan saya selalu memanfaatkan keluguan mereka itu, yang sering menjadi korban tidak lain dan tidak bukan adalah sabat (adik bungsu saya). Sering kali menjadi korban misalnya ketika rebutan remote tv karena saya sudah sangat bosan menonton film ultraman yang selalu di putar dan diputar lagi, meskipun tak menonton langsung saya sampai hafal alur ceritanya ( rasa-rasanya saya mau sekali menjadi monster dan menelan langsung adik saya, tetapi setelah dipikir-pikir takut emakku mencari kemana-mana niat tersebut aku batalkan saja) dan jurus andalannya adalah mengeluarkan laptop dan sibuk bermain game. Dasar anak kecil mudah ajah dirayu, jelas banget dia merengek-rengek “bat mau main juga bat” saya pun berkata “ tak usah kamu nonton saja” tunggu 10 detik ajah tanpa negosiasi panjang lebar dia rela kok memberikan remote tv nya kepada anda, tak percaya? Silahkan buktiin deh.
Ada banyak cara mengelabui anak kecil, dan jangan kamu pikirkan dengan permen. Anak zaman sekarang sangat-sangat modern merayunya pun harus pake teknologi. Misalnya ketika ponaan saya menangis dan emaknya lagi mandi, saya yang tak tahu harus berbuat apa iseng mau merekamnya melalui ponsel, dan ajaib bayi umur 5 bulan itu berhenti menangis dan menatap ke kamera, what !!!!. tak mempan pake laptop dan hp cobain deh ajak ke mall beliin tas LV, Prada, CK, Gucci, atau suruh pilih mobil keluaran terbaru ( loh ini tante lagi bujuk ponaan apa pejabat bujuk istri simpenan yah).
Beda banget anak kecil dulu sama anak kecil yang sekarang, apa karena zaman atau apalah banyak sekali kemajuan yang mereka lakukan, seperti adik saya dia sangat pintar “ngeles” bajaj yang di Jakarta mah kalah ama dia yang baru berumur 3,5 tahun. Pernah suatu siang, adik saya yang hari itu dikurung saja dirumah, karena cuaca yang sangat panas, ibuku tak mau dia bermain diluar (meskipun zona mainnya itu Cuma sebatas rumah tetangga sebelah kanan dan kiri, yang kebetulan masih punya anak kecil seumuran sabat, dan sebelah kanan hanya punya anak tunggal yang masih SD dan kayaknya membutuhkan sosok adik, jadilah adikku itu menjadi “adiknya” dia juga untuk teman bermain dirumah). Siang itu emak kami tidur didepan tv dan sabat melihat dari jendela anak tetangga lagi bermain mobil-mobilan diluar, sambil melihat keluar dan mungkin sambil memutar akal bagaimana caranya dia bisa keluar. Terjadilah percakapan singkat antara mamak dan sabat :
 Bat : “mak, mamak, ku nek eek mak (mak, saya mau pub)”
 mamak : “ udah di wc ajah sana”
bat : ku takut mak, dilak ade tangan antu disitu ( saya takut mak, nanti ada tangan hantu disitu)
mamak yang lagi mengantuk, langsung mengizinkan dia untuk melakukan ritualnya di luar (anak kecil tak masalah melakukan ritual ini diluar). Dan 10 menit kemudian mamakku tak melihat adikku “nangkring” melainkan sibuk dengan mobil barunya yang semalam dia beli di pasar, hah. Mamak Cuma bisa bilang, oh begitu alasannya. Besoknya alasan itu mau dipakai lagi dan sampai sekarang alasan itu tak lagi mempan.
Sepintar-pintarnya kita terkadang lebih pintar anak kecil, saya berkali-kali menjadi korban kepintaran adik saya sendiri. Entah darimana dia bisa tahu KFC itu, dan saya yakin pasti dari TV karena di kampung orang tuaku tak ada KFC. Suatu malam saya belanja di hypermart yang bersebelahan dengan KFC pas mau pulang sabat bilang kayak gini,
  bat ayok kita kesana (menunjuk kearah KFC, saya heran juga mengapa dia mau kesana)”
“ lah ngapain kesana, emang kamu tahu itu apah?
“ tahu lah itu KFC, dan saya lapar kita makan disana yah”
OMG anak umur 3 tahun besar dikampung ngajak saya makan di KFC, okeh duit banyak di dompet saya pun jalan kaki kesana, dia makan dengan lahap, saya senang lalu telpon mamak kalo adek makan di KFC makannya banyak, mamak senang saya juga senang. Habis makan malam itu saya pikir dia sudah dengan foto orang tua berkacamata dan berjenggot itu,, pas di lampu merah adikku nunjuk2 foto amang2 itu sambil bilang bat itu apa, saya jawab tak tahu, eh dia ngajarin saya sambil bilang itu kafci bat, yang kita makan semalam, ayok kesana lagi kok saya lapar yah”. dengan berat hati saya gas motor saya ke KFC lagi.
Bukan hanya itu saja kelengahan saya dimanfaatkan sama adik saya banyak lagi kelengahan saya yang dimanfaatkan oleh adikku. Ingat cerita saat dia nginep dirumahku, malamnya saya mau ngumpul bareng geng cs, pulangnya pasti diatas jam 11 malam, dan tak memungkinkan membawa adikku, ditinggal dirumah sendiri pun mustahil saya tak berani, tak tega, dan tak mau membayangkan adikku sendirian dirumahku yang terpencil itu. Maka ku titipkan adikku ke bibiku, pas dijalan saat mau mengantarkan adikku terjadilah percakapan ;
Sabat “ nh jalan ape name e bat (ini jalan apa namanya bat), sambil nunjuk kearah gang (gang kosan saya dulu)”
Saya “ jalan raya bat”
Sabat “ bukan bat, ini jalan ke kos kamu” ( telak banget kalahnya, okeh saya diam).
Sabat” kite nek kemane bat ( kita mau kemana sih)”
Saya “ kerumah mak som, kamu tidur disana yah, kain dan susumu udah ada di tas, besok pagi kamu ku jemput”
Sabat “ ka nek kemane bat (kamu mau kemana bat)
Saya “ saya mau maen voli, dan pulang malam banget
Sabat “ main voli kok malam sih ( pengen jitak rasanya saat dia bilang gitu, serasa pacar curiga ajah ama kita, geleng2 kepala deh umur segitu ajah sudah bisa curiga, dan memang saat itu lagi musim tanding voli malam.
Sekarang bertambah lagi anggotanya ponaanku haitang, ahhhhhhh saya membayangkan mereka ajah udah ribet apalagi ada mereka berdua disampingku, melihatku ngetik di laptop pasti merengek sambil bilang “ mi, maen zombie mi” ato “ bat, maen zombie bat” (hufffff). Itulah anak kecil zaman sekarang sudah bisa telponan, sudah bisa maen psp, cepat hafal film kartun, sudah bisa milih mana uang 100 rebo, sama 10 rebo. Sudah tahu mainin hp touch screen, sudah takut sama syahrini eh salah hahahhaa…..
Apapun itu, seberapa pun ribetnya, saya harus belajar. Mau tak mau saya nanti akan dapet anak sendiri, jadi belajarnya dari sekarang deh

bagaimana menjadi lebih cewek liar



Cewek tahan banting, bolang Bangka Belitung

Sudah lama banget aku gak pos cerita di blog, ini karena aku tak bisa melawan rasa labilku sendiri, yang kadangnnya mood nulis kadang gak mood, biasalah penyakit anak muda, ceileh yang udah tua masih ngaku muda ajah. Okeh aku mau share cerita, sedikit cerita mengapa aku bisa traveling dengan dana pas-pasan dan hmmmmm mau susah. Ada pepatah orang bisa saja mengenaliku, tapi mereka tak tahu ceritaku. Baiklah ceritanya agak alai dikit gak masalah yah, gak sedih-sedih bangetlah kali yah. Dimulai darimana yah aku memulai cerita ini, baiklah dimulai dari aku yang terbiasa beradventure ria, terbiasa tidur di bus berjam-jam, dikereta api, atau kapal laut. Dengan keadaan seperti itu saya tak pernah mengeluh kursinya kurang nyaman, keretanya tak dapat selimut tebal atau apalah, saya tetap ajah senyam-senyum seperti orang dikasih es krim, meskipun yah saya kurang tidur dan berdampak langsung ke mukaku (baca kusut). Selain itu aku yang biasa tidur di hostel  yang murah, dengan tempat tidur yang seadanya, bahkan pernah tidur diatas loteng, bukan itu saja tidur didalam tenda juga bukanlah hal yang menyusahkan untukku. Semua ada cerita mengapa aku mau ajah sakit-sakitan ato bercapek ria, orang bisa saja menilai kita, tapi kita yang punya cerita kan.
1.       Mungkin saya harus lebih banyak bersyukur, Allah Maha Adil

Saya adalah orang yang beruntung, bisa menikmati hidup ini dengan gayaku sendiri, sebelum tau voli, hp, laptop, kuliah, sekolah, Negara orang, atau kampung orang di luar Bangka, aku sudah bisa menikmati hidupku sendiri, dan saya tak pernah mengeluh ( yang terakhir boong ya). Terlahir dari keluarga yang sederhana, dan terlahir dikampung lah yah saya tumbuh seperti gadis desa seperti biasalah sebagaimana gadis desa dikampung-kampung, terutama di Bangka. Saya tinggal bersama dengan nenek dan kakek saya, dan ada beberapa bibi dan sepupu yang tinggal berdempetan rumahnya dengan rumah nenek, dan wajar saya orangnya rame, karena lingkup keluargaku pun rame, selalu ramai dengan pertengkaran antar sepupu, atau sekedar bangun pagi ke sekolah. Jangan berharap ada omelet dan susu segar diatas meja sebelum pergi kesekolah, karena kami sarapan seadanya barengan sarapannya dengan kakek yang siap-siap pergi ke kebun. Hanya satu yang special dari saya dibandingkan dengan anak-anak lain saat mau mandi pagi ke sekolah, dimana teman-teman kampung saya sibuk mandi disungai, sedangkan saya sudah disiapin air hangat sama nenekku, dan itu berlanjut sampai saya SMP, sampai sekarang saya takkan bisa membalas kebaikan nenekku. Setidaknya saya mendapatkan layanan yang lebih di pagi hari di bandingkan dengan teman-temanku yang lain (Alhamdulillah yah rezeki anak sholehah).

Waktu masih SD, SMP, dan SMA, saya hanya bisa kagum mendengar teman-teman bercerita sudah pernah ke Batam, ke Palembang, Jakarta, Jogja, dll. Ada yang pergi alasannya melihat saudara, ada yang liburan, ada yang kakaknya kuliah di Jogja. Mereka bercerita bagaimana kota besar, dan saya terkagum-kagum sekali mendengar mereka bercerita. Sampe mereka pamer telapak kaki mereka yang ada tahi lalatnya yang bertanda akan pergi jauh ( bisa dibaca melanglang buana). Saya reflek buka sandal sambil pamer ada juga di jempol kiri kakiku, mereka bilang ah itu mah tanda biasa. Dan benar tahi lalat itu hilang saat jempol kiriku kejetot batu, dan isinya terkelopak. Saya langsung nangis yah masak saya tak bisa keluar Bangka, kan tahi lalatku ilang. Rezeki tak kemana yah waktu terus berlalu eh tanpa kusadari ada tahi lalat tumbuh di tumit kaki kiriku ( dan saya percaya mitos tahi lalat itu sampai sekarang, tidak saat saya masih SD, dan SMP). Jujur pertama kali saya keluar kota itu waktu kelas 2 SMA, saya yang lagi focus ke voli daripada belajar dipilih pelatih untuk ikut porprov, bangganya alang kepalang deh main voli, digaji keluar Bangka pula yh meskipun hanya Belitung setidaknya saya sudah bisa pamer kalau saya sudah pernah keluar Bangka. Tak lama dari itu berangkat lagi, berangkat lagi, dan saya semakin semangat latihan. Itulah kadang saya selalu bilang kalau rezeki takkan kemana, biar semua berproses dan waktu akan menjawab. 

2.       Tidur seadanya itu sudah biasa untukku

Sekarang saja saya sudah bisa mengeluh harus tidur dikasur, dengan selimut yang tebal, pintu kamar yang terkunci, dan tak bisa gabung sama orang . itu bisa kurasakan sejak aku punya kamar sendiri, dan mau tau baru berapa lama? Yah baru setahun ini saya punya kamar pribadi yang selama ini aku idamkan, meskipun kamarnya seadanya tak ada kingkoil, tak ada kamar mandi didalam kamarku, dan tak ada lemari baju 3 pintu, setidaknya saya sudah punya kamar sendiri. Mungkin kalian bertanya selama ini tidur dimana?
Dari kecil saya sudah tinggal dengan nenekku, masih kecil saya masih bobok dengan nenek, setelah SD saya sudah memisahkan ranjang dengan nenek, meskipun sebenarnya ranjang kami dempetan ( memang ada 2 ranjang tapi posisinya dempetan).  Kami bukan tidur dikamar, melainkan tidur di dapur, kebetulan rumah nenek dapurnya besar jadi bisa muat 2 ranjang dan sisanya masih bisa dipake untuk kami kejar-kejaran dengan sepupu, serius ini gak boong. Memang rumah orang zaman dulu itu besar-besar karena anak orang zaman dulu itu banyak, belum ad amah istilah 2 anak cukup. Mengenai posisi tidur kami yang plong jadi kalau ada bibi, atau sapa yang mau ke belakang pasti lihat gimana posisi kami tidur. Sebenarnya kamar ada 3 sih di pake kakek 1, dipake bibi 1, dan kamar yang tengah kosong, dan saya pun baru sekarang mikir mengapa bukan saya ajah yang menempatinya daripada tidur didapur. Jangan berharap saya tidur dengan kasur yang empuk, mungkin kasur adalah barang yang mewah untukku saat aku masih SD, saya tidur di ranjang yang bawahnya susunan papan (ranjang zaman dulu tau kan yang dari besi ukir-ukiran, bawahnya pake papan, trus ada tiang diatasnya untuk kelambu) susunan papan itu dilapisi tikar anyaman 3 buah, kain sarung satu, plus bantal yang sarungnya dari kain gandum,  dan itu pun saya sudah bisa tidur nyenyak, setidaknya saya tak tidur dibawah jembatan seperti dikota besar itu. SMP saya sudah tidur dikamar tengah, tetapi harus sharing dengan sepupu juga, jadi punya kamar sendiri itu masih harapan dan jauh dari angan-angan. SMA aku sudah mulai kos, dan masih share kamar biar murah, pas Kuliah sudah punya kamar sendiri ( masih kos juga) dan belum bisa ku bilang kamar sendiri.
 Keinginan terkuat pengen punya kamar sendiri adalah ketika saya SMA, saya mulai sering main kerumah teman-teman sekelas saya.  Yang paling sering saya datangi adalah rumahnya imus, ada keunikan dari kamarnya si imus, dalam setahun dia bisa berganti ranjang, meja rias, dan lemari lebih dari 5 kali (ngiri gak lihatnya) hari ini saya datang saya lihat ranjangnya warna biru, besoknya jadi biru tua dan beda bentuk pula, kebetulan dia suka warna biru, dan semua kamarnya itu berwarna biru, sedangkan kamar adiknya pink semua, ngiri banget lihat mereka punya kamar sendiri, dengan selimut tebal, dan lain-lain. Sekarang mah saya sudah bisa bilang itu kamarku, dulu ajah aku bilang aku tidur disitu. Makanya tak heran lagi lah kalau saya bisa tidur di bus sampe belasan jam, tidur di bandara, atau tidur di utan.

3.       My life my adventure

Sebelum tahu backpackeran, belum tahu kemah, belum pernah ikut hiking, kami yang tinggal di kampung mah dah biasa ke hutan dan sungai liar seperti bolang di tipi-tipi itu. Jangan bilang aku adalah wanita yang tahan banting dengan segala suasana terutama kotor-kotoran yah (termasuk main volipantai juga disini berani kotor, berani kumel, dan berani seksih asekk). Rumah nenek kan di kampung, dibelakang rumah udah hutan semua, dan saya kalau iseng main sendiri ke utan sok-sok petualangan, kadang bareng teman dan tetangga rumah juga. Mandi di sungai yang mengalir deras itu biasa, hampir mati karena ikut arus juga pernah waktu SD, lihat buaya lewat saat lagi asik main air mah dah biasa, sekarang ajah berani bilang iw buaya iww buaya tuh lihat tuh dia lewat. Dulu ajah kalau buaya lewat  diam seribu bahasa. Memang jiwa petualang saya sudah tumbuh sejak dari kecil, dan mengapa saya tidak suka gunung mungkin karena dirumah nenek juga tak ada gunung dan dari kecil tak pernah daki-daki bukit yang tinggi.
Setiap orang pasti punya cerita sendiri dimasa kecilnya, saya memang dari dulu sering membuat daftar sungai mana yang harus saya datangi lagi. Dari kecil saya yang belum pernah keluar kota dan mainnya Cuma ke desa-desa sebelah saja itupun ikut bibi. Waktu itu saya libur sekolah, dan ikut bibi kekampung suaminya, 2 kampung dari kampung nenek. Sorenya saya diajak mandi sama bibi ke sungai. Sungainya jernih banget, dan itu menjadi sungai favoritku masih kecil dan sampai sekarang saya masih penasaran apa nama sungai itu, (letaknya di desa kerantai, masuk utan, dan airnya jernih banget) saya berenang sampai puas. Maka udah tak heran lagi mengapa saya lebih suka wisata yang ada airnya, meskipun phobia ular. Karena dari kecil saya sudah suka mandi di sungai dari sungai yang tenang, yang jernih, yang airnya dingin banget, yang arusnya kenceng, yang banyak buayanya, yang dalem banget semua udah aku rasakan sejak dari kecil. Aura adventureku memang sudah ada sejak aku masih kecil.
Saya kadang tersenyum melihat teman komentar kok kamu berani yah, atau kamu tuh kayak bolang deh, aku senyum ajah jadinya males cerita panjang, makanya aku masukin dalam blog ajah, terserah mau dibaca atau tidak ama orang, hehehehe lagian aku juga masih belajar nulis.

4.       Mengapa saya berani sendirian, dan tidak takut 

Bagi mereka yang biasa jalan sendiri mah lihat aku jalan sendiri juga adalah hal yang biasa, tetapi bagi mereka yang belum pasti mikirnya banyak. Seperti kejadian berapa hari yang lalu waktu saya pulang dari lampung ke Palembang naik kereta malam, sampenya pagi, handphone sepupu masih off jadinya saya naek angkot 2x sampe deh kekosan dia, sampe kosan dia bilang wah kamu berani banget yuk (pangkat dia adik) aku mah senyum sok bangga gitu sambil bilang iya dunk saya gitu loh, padahal dah biasa kayak gini, pamerin ajah didepan dia kalo aku tuh hebat (ceileh sok kali pun). Aku dah biasa bepergian sendiri sejak SD kelas 5, dimana saya mulai berani naek bus ke mentok sendirian. Kebetulan rumah bibi di mentok dan saya harus pindah 2x naik angkutan kalau dari lampur ( kampung nenek).  Dulu kalau mau kerumah bibik di mentok atau rumah ibuk di desa berang (sebelum mentok) pasti berangkatnya sama kakek, tapi sejak kelas 5 kalau libur saya sudah berani sendiri, kadang ajak abang sepupu. Pernah kejadian kelas 4 SD pergi ke mentok, sampe terminal kakek langsung ajah nyelonong masuk bus, dari dalam bus aku sempet baca tulisannya tanjung niur, bukan mentok, instingku langsung jalan dan nanyak ke supir apakah bus ini kementok, dan supir bilang bukan ini tanjung niur, aku langsung megang tangan kakek dan ngajak turun, kakek sempet marah, tapi saya bilang bus ini ke kampung lain, baru kakek turun. Dari kelas 5 SD saya sudah terbiasa pergi ke pangkalpinang sendiri, sampe ke mentok, dan tak pernah salah bus ato kelewatan kampungnya. Kalau kelewatan rumah itu pernah berapa kali sih. Saya tahunya rumah nenek ajah yang di berang, pas mamakku pindah rumah saya nggak tahu rumahnya dimana, tetepa ajah aku berani nanya ke orang kampung sana yang dulunya tidak kenal  siapa aku (karena memang jarang sekali pulang kerumah ibu).
Mungkin cerita ini sedikit menjawab mengapa aku seperti bolang, mengapa selalu sendiri dan berani jalan sendiri, atau apalagi yah intinya gini Indahnya hidup bagaimana kita bisa menikmatinya, sesederhananya kita, sekaya apapun kita kalau merasa kurang dan kurang tetep ajah merasa miskin, kata orang Bangka jangan terlalu nyengak ke atas (dan saya merasa saya selalu nyengak keatas, dan merasa pengen lagi dan lagi, tapi syukurlah saya tak pernah merasa miskin dan kekurangan apa yang ada nikmatin ajah (ngeluh mah biasa mau diapain juga kalau belum mampu beli ga kan berubah).
Hal yang tak bisa ku balikkan lagi adalah pertama dimana aku tak pernah punya rasa iri terhadap teman-temanku, ketika mereka bisa keluar kota saat aku belum pernah pergi, saya tak pernah bertanya apa kerjaan bapaknya sampai-sampai mereka harus keluar banyak uang untuk liburan sekeluarga, tak pernah pernah iri dengan teman-temanku yang punya kamar bagus, yang saya sendiri hanya bisa bermimpi dan hanya bisa ngomong dalam hati kapan yah bisa punya kamar sendiri seperti mereka. Saat itu aku malah terkagum-kagum dan dengan lugu bilang maul ah kesana seperti kalian, maulah punya kamar seperti kamu, maulah dikasih uang jajan lebih atau yang lainnya. Kedua dimana rasa tidak pernah ngeluh atas kekuranganku saat itu, kemanapun selalu bahagia (kecuali dimarahin nenek), itulah mengapa semua orang dewasa ingin menjadi anak kecil. Ketiga saya merasa kurang bersyukur, sekarang apa-apa selalu membandingkan dengan orang lain, dulu masih kecil tak pernah membandingkan rumah, makanan, baju, dan lain-lain. Baju dikasih aku pake, makanan apa yang ada dimeja aku makan, tidur seadanya aku nyenyak. Mengapa sekarang saya minta ini, minta itu? Belum lagi selalu membandingi dan iri dengan teman-teman yang sudah kemana-mana? Ckckckckcckkckckckkckkck.