Kamu bisa masuk Angkor wat
gratis, kalau kamu bisa berbahasa kamboja…..
Sorry, Saya bukan orang kamboja,
saya Indonesia….saya selalu berkata seperti itu.
Saya tahu kamboja sudah lama sih
sejak SD mungkin, tapi saya niat mau kesana sejak menonton film Angelina jolie
(tom raider) nah syutingnya itu di Angkor wat yang kata saya cantik banget dan
harus kesana tapi tak tahu kapan. Mulai ngebet banget mau ke kamboja ketika
melihat foto Angkor wat jepretan dari vj temen saya dari Switzerland. Sumpeh
fotonya bagus-bagus banget jadi berasa aku di Angkor wat saat itu, hmmmm
gara-gara foto Angkor wat lah saya dan vj sepakat menjadi duet traveler
meskipun Cuma 5hari tapi berasa bertahun-tahun cie cie cie.
Sejak melihat foto itu kamboja
menjadi target yang dalam waktu dekat ini harus saya capai saya sekaligus
mewujudkan salah satu mimpi sasa kecil.
Berapa bulan setelah trip malaka itu akhirnya terwujud juga untuk pergi
ke kamboja via Bangkok. Perjalanan yang saya kira lama dan membosankan berubah
menjadi hal yang menyenangkan, yailah sepanjang Bangkok-kamboja saya “sok”
akrab dengan 3 bule sekaligus, yang 2 pasangan traveler dari germany, yang
satunya cowok dari france, jadi penasaran apa bener cowok france itu romantic?
Karena kami berempat dengan 2 orang cewek dan 2 orang cowok, bisa nebak kan
bagaimana formasinya? Hahhahaha pasangan dari germany tak bisa di ganggu gugat
dunk, terbentuklah pasangan dadakan Indonesia-france yihaaaa. Cowoknya tinggi
banget 197cm sedangkan saya Cuma 165 (kotor pula) saya Cuma sebatas dadanya doang,
enak banget kan kalau pura-pura nangis atau galau tinggal nyender dan dia pegang kepala saya (huhhhh
romantisnya, ngareppp deh). Jadilah perjalanan yang mengasikkan tak ada berasa
capek sama sekali, sumpah, cius deh.
Saya belum tahu betul tentang
Angkor wat, yang saya tahu letaknya di siem reap dan tempat syutingnya tom
raider, yang saya tak tahu adalah bagaimana ke Angkor watnya dan berapa ongkos
masuk. Jadilah saya bengong seharian di siem reap hanya untuk mencari info
berapa harga tiket masuk ke Angkor dan via apa kesana. Saya baru tahu kalau
tiket masuk ke Angkor wat itu adalah $20 yang bearti sama dengan kurang lebih
200rb Idr.what mahal sekali, budget saya juga Cuma 360.000 riel atau kurang
lebih $80 gitu deh. Saya mulai cemberut dan mulai hitung-hitungan. Katanya
kamboja lebih murah daripada Bangkok tapi kok masuk Angkor wat ajah bisa untuk
nginep di hostel berapa malam, belum lagi transportasi kesananya, denger-denger
sih pakai tuk-tuk tapi harganya 10-20 USD apa? Aji gile saya bayar segitu hanya
untuk melihat anngkor wat doank, terus saya makan pakai apa coba habis itu.
Akhirnya keputusan sudah saya
buat, seharian saya habiskan waktu untuk berfikir bagaimana caranya berhemat ke
Angkor wat, yang pasti saya harus kesana karena itu adalah mimpi saya sejak
saya menonton tom raider. Saya sisihkan $20 untuk tiket masuk, dan mulai
berfikir untuk ke Angkor wat pakai apa? Karena tak ada bus kesana, soalnya
Angkor wat itu adalah kota candi bentuknya seperti kompleks kayak kantor
gubernur gitu jadinya bukan hanya ada satu candi saja melainkan puluhan candi,
dan jarak antara candi yang satu ke candi yang lain jauh pisan oii.
Setelah memutar otak seharian,
dan sharing kepada teman sesama backpacker akhirnya kami memutuskan untuk
mengendarai sepeda, yah kami hanya membayar $2 saja dan saya ikhlas dunia
akhirat (saya bangga banget ketika tahu caranya harus membayar murah, perasaan
hebat banget deh).
Besok paginya saya semangat untuk
mengayuh sepeda, tapi antara yakin dan tak yakin, hahhaha apa aku kuat yah?
Soalnya di Bangka kemana-mana pasti pakai motor, mana pernah pakai sepeda
kecuali masih SD sampe SMP deh pakai sepeda, itupun kalau sepedanya gak rusak, kalau
rusak yah jalan kaki. Setelah bergulat dengan hati sendiri akhirnya saya
memutuskan mengendarai sepeda dengan syarat kalau tidak sanggup lagi yah
tinggal berenti dan istirahat (hidup jangan dibuat susah sasa). Berbekal peta
dari hostel dengan keyakinan yang penuh saya mengayuh sepeda, bersama salah
seorang teman backpacker saya dari Belgia tetapi aslinya Nepal, sambil bercanda
dan saya pun berkata kalau tidak kuat saya akan berhenti, tetapi rasanya belum
capek-capek banget yah, yailah wong baru selesai makan pagi jadi energy masih
banyak.
Sampai di gerbang kami membeli
tiket, saya membeli one day tiket yang hanya berlaku satu hari seharga 20 USD
sedangkan deeps teman saya mengambil paket 3 hari seharga 40 USD kalau gak
salah sih. Jadilah hari itu kami berkelana berkeliling Angkor wat yang gede
banget itu. Sampai si deeps berkata, kamu memakai pakaian tanpa lengan, apakah
boleh masuk ke dalam? Apa ternyata untuk masuk ke Angkor wat kita harus
menggunakan pakaian tertutup, jadilah saya tak bisa masuk ke atasnya. Akhirnya
saya memutuskan menunggu deeps di bawah dan dia naik ke atas, sambil menunggu
saya moto-moto dulu, sampai saya didatangi oleh seorang bapak-bapak dan
akhirnya terjadilah percakapan singkat tapi membuat saya berpikir panjang
“ kamu orang kamboja”?
bukan pak saya Indonesia (sambil tersenyum).
“Tapi wajahmu mirip sekali orang
kamboja, harusnya kamu bisa masuk Angkor wat gratis”
Kok bisa gratis pak, memangnya kenapa,
“ karena kamu mirip sekali orang
kamboja”
Jadi orang kamboja masuk Angkor
wat gratis yah, wah beruntung sekali mereka
“kamu juga bisa gratis, kalau
bisa berbahasa kamboja”
Yaelah pak bahasa inggris ajah
belum khatam mau belajara bahasa kamboja pula demi $20 hahhahha saya mengumpat
dalam hati. Tapi rasanya saya mau mencoba ah pura-pura menjadi orang kamboja
berhasil apa nggak yah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar