Malaka Oh Malaka
Tepat pukul 13.30 bus berangkat
menuju malaka, setelah nunggu 1 jam lebih dan saya malas untuk jalan2
kuputuskan menunggu di terminal saja. Saya punya kebiasaan tidak bisa tidur di
bus, mobil, pesawat, kereta api dan lain-lain selain rumah aku susah tidur.
Dulu pernah tidur di bus dari arah Mentok ke pangkalpinang 2jam jarak tempuh
kurang lebih, karena kelelahan saya tidur dibus dan saya (ngiler oh
tidakkkkkkk) malu sekali, itu bukan
terjadi sekali tetapi berkali-kali. Jadi untuk mengantisipasi kadang
saya tidur ditutup dengan tisu atau kain pantai (mencegah atau antisipasi untuk
langsung membersihkan ketika ngiler lagi). Tetapi Karena rasa takut tadi jadi
saya biasakan untuk tidak tidur didalam angkutan umum lagi, mencegah ngiler dan
mencegah malu. Gak tahu kenapa dari sin menuju johor baharu saya tidur dan
sangat lelap sampai-sampai dibangunkan oleh supir untuk cek passpr. Turun dan
memastikan saya ngiler apa gak, wah hebat gak ngiler (itu sudah saya rasakan
sejak di Singapore tidur gimanapun tak ngiler, hahhahaa buka kartu. Forget it
hehehhee).
tiket singapore-malaka |
Setelah sampai perbatasan antara
Singapore dan Johor Baharu passport kita akan diperiksa ulang dan diberikan
stempel bahwa kita sudah meninggalkan Singapore, balik lagi ke bus dan tidak
bisa tidur karena menunggu salah satu penumpang yang kebetulan duduk didepan
saya ntah apa yang terjadi lumayan lama menunggu penumpang yang satu itu.
Setelah hampir 15 menit menunggu akhirnya dia datang, bus pun berangkat lagi,
nah tidak lama berselang Cuma berapa menit bus kembali berhenti diperbatasan
johor baharu (gerbang masuk antara Singapore ke Malaysia) disitu kita melapor
lagi, mulai lagi dag-dig-dug gak mau kan kalo tiba2 paspor kita ditolak (tapi
kalo tampang orang kayak saya ini yah gak mungkin lah mau jadi TKW dia ngira
paling artis Indonesia mau liburan ke Malaysia via bus kwkwkwkwkwkwk gak
mungkin banget deh) okeh karena niat saya berlibur saya Cuma ditanyakan pertama
kali kesini saya jawab ia, dan mbak2 itu langsung memberikan cap izin masuka
Malaysia dari Johor Baharu okeh saya sampai di Malaysia.
Perjalanan dari Singapore ke
malaka kurang lebih 3 jam, disarankan untuk tdur didalam bus karena tidak ada
pemandangan yang bagus untuk dilihat selain pepohonan sawit kanan kiri
hahahahha, itu seperti perjalanan dari Pekanbaru ke Bengkalis saja benar-benar
sama deh (sama2 bosan dijalanan hahhaaha). Setelah bosan didalam bus, akhirnya
nyampe juga di Melacca, pemberhentian semua bus terpusat di Malaka center, jurusan
mana pun ada, dari malaka ke Singapore ada, Singapore-kuala lumpur ada semua
bus ada sih. Aku celingak celinguk juga mau lihat bus Pangkalpinang-mentok tapi
kok ra ono yah (oalah tepok jidat, katanya semua bus ada disini). Merasa lapar
karena gak beli makanan dan tak bawa bekal langsung ke money changer tukarin
uang ratusan ribu itu untuk dapetin puluhan ringgit. Saya sudah menukarkan uang
dan mencari makanan.
Oia lupa sepanjang perjalanan
antara Singapore ke malaka, sempat kenalan dengan 2 orang cewek yang satu asli
Singapore dan satunya asli jerman tapi kuliah di Indonesia di ITB tapi lupa
jurusan apa, namanya pun saya sudah lupa, yang saya inget dari Singapore itu
cina yang jerman yah pasti bule dunk. Kami memutuskan mencarikan makanan
sama-sama karena mereka itu vegetarian, jadi lumayan susah juga sih mencarikan
makanan untuk mereka, saya pun ikutan bingung. Jujur kalo lapar saya jadi
bingung sendiri mau makan apa, terkadang tidak makan sama sekali karena bingung
mau makan apa. Hehhehehe. Akhirnya dapet deh cewek 2 itu mesen mie ama makanan
apa itu kayak rujak buah juga sih pas saya coba, tapi lebih enak rujak aceh hehhehehe. Setelah
makan saya mesan nasi goring seafood karena saya lapar, tapi saya tak suka
saosnya beneran bikin enek, enakan nasi goreng pete deh sumpah. Makanan itu
memang agak berbau cina2 gitu dan saya tidak suka chiness food hehehheehe gak
tahu kenapa, tapi kalau otak-otak, pusui, dan lain2 yang dijual di Bangka dan
cina yang buat saya suka dan pastinya lebih enak juga (dari tadi protes makanan
saja).
ini nasi yang saya pesan |
Setelah kenyang kami keluar, bule
2 itu belum mau pergi sedangkan aku udah gak sabaran untuk melihat kota merah
di jonker street malaka itu, kami putuskan untuk berpisah di terminal tanpa
harus mengambil foto dulu, saya lupa atau saya lagi gk mau foto2 (beneran
lupa). Setelah bertanya bus tujuan jonker street kita bisa naik bus no.17 namanya panorama bus, ongkosnya 1,30
RM atau kira-kira 4000 rupiah deh. Semangat sekali naik bus ini, karena tujuan
liburan saya sebenarnya memang untuk melihat kota merah malaka itu. Di bus
nyanyi2 sampai orang lihatin saya (wah itu sudah kebiasaan mah supir
pangkalpinang-mentok tahu itu hahahhahaha). Cukup 10 menit dari malaka center
ke jonker street, saya berhenti tepat didepan church malaka itu, aku memang
suka bangunan itu I don’t know why.
bus menuju jonker street |
ini dia bangunan yang saya sukai, setiap hari selalu ramai |
Setelah bengong-bengong cari penginapan
dimana, ada bapak2 becak mau nolongin saya, mengantarkan saya ke hotel murah
(sebelumnya saya bilang saya tak bisa karena becak mahal dan uang saya pas2an)
eh becaknya gratis oii saya pun foto2 hore itu loh becak yang ada bunga2nya itu
hahahhaa. Saya pun diantarkan ke penginapan untuk backpacker, 20 RM (64rb deh
dalam rupiah) muyah kan, helo kalo gak muyah bukan beckpekel taaok. Setelah
diantarkan ke hostel bapak yang namanya belakang saya tahu itu bob hasan, pak
bob hasan langsung mengajak saya makan roti cane dan teh tarik, sebenarnya saya
tak mau tapi saya sangat susah menolak ajakan orang takut orang itu merasa tak
dihargai (lagian dalam islam rezeki tak boleh ditolak) saya ikutan deh, dan
saya jatuh cinta kepada roti cane dan teh tarik asli dari india kahe2. Setelah selesai
makan eh bapak itu bayarin (oalah baiknya, dapet gratisan toh). Sambil
cerita-cerita pak bob hasan memberikan nomor teleponnya, siapa tahu ada kendala
dapat menghubungi dia, baik bangetlah heheehe.
becak pak bob hasan |
gratisan roti cane dan teh tarik |
Sepinya malaka dimalam hari
Setelah makan saya putuskan untuk
istirahat sejenak Karena hari sudah mulai malam, setelah mandi dan beres-beres
tempat tidur kembali ngutak-tik BB hanya untuk update status kalau saya ada di
malaka (lebay sangat deh). Sekitar jam 8 malam gitu deh resepsionis hotel
ngajak makan dan jalan-jalan, tentu dunk saya terima tawaran itu. Dia berasal
dari Pakistan, bekerja sudah 7tahun di malaka. Kalo gak banyak Tanya bukan saya
namanya,( hehhehehe tips kalo jadi backpacer sering2 nyapa orang jadi gak malu
lagi kalo Tanya jalan apalagi minta difotoin). Jalanan di malaka terutama
kawasan wisata kota merah, jonker strees, dataran pahlawan, china town, dan
little india tidak seramai diwaktu siang. Malaka diatas jam 8 malam beneran
sunyi, yang ramai paling di daerah dataran pahlawan dan mall mahkota, china
town, litte india dan kota merah sudah sepi. Becak khas malaka pun tinggal
sedikit itupun ketemu dijalanan, tidak mangkal lagi di depan church merah itu.
Berbanding terbalik ketika siang hari banyak sekali pengunjung yang mendatangi
malaka. Disarankan untuk solo traveler jangan berjalan-jalan diatas jam 9
malam, apalagi untuk perempuan, karena malaka sangat sepi (so silent) tidak mau
kan mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan, memang sih malaka itu aman
tetapi ada kalanya mencegah. Kalau mau jalan2 itu yah pagi sampai jam 8an lah,
kecuali rombongan atau berduaan dengan kekasih idih pasti romantic banget kan
(malam hari di china town sepi senyap hanya ada lampion disana sini dan jangan
heran kalau disana banyak anjing, dia tak segan-segan menggonggong kita sambil
mendekati kita, ini pengalaman saya dan saya menangis hahahhahaa).
ini masih jam 8malam, kalau jam 9 malam beda lagi ceritanya hahhahaa |
sudah mulai sepi |
Setelah puas menjelajahi malaka
di malam hari saya pulang untuk beristirahat. Sesampai dihotel bukan istirahat
tetapi malah ngerumpi, Karena saya merasa uang tidak cukup. Setidaknya harus
beli oleh-oleh untuk keluargaku, setelah hitung-hitungan dan menanyakan ongkos
ini itu akhirnya saya keluar dari kamar bertanya kepada resepsionis harga ini
itu, ongkos ini itu dan lain-lain. orang
yang lagi ngobrol sama resepsionis ternyata punya toko oleh-oleh, dia bilang
beli sama saya saja, akan saya berikan potonngan harga, yipiiiiiii dapet lagi
deh yang murah2. Keesokan harinya saya kepasar malaka, disinilah pusat
pembelanjaan malaka, selain di malaka senter, tapi disini lebih banyak, mulai
dari mall, took oleh-oleh khas malaka dan lain-lain serba ada. Setelah
berbelanja berapa buah baju dan tentunya dapat harga miring, dan saya pun
berjanji kepada beliau kalau ada teman saya yang akan berlibur ke malaka, maka
saya akan mempromosikan toko anda, hehehehhee biar teman-teman saya berbelanja
di toko anda saja.
Semua bisa dijangkau dengan jalan
kaki
menyempatkan diri foto disalah satu sudut di malaka |
salah satu bangunan french favorit saya |
Tempat wisata di malaka terpusat
pada satu titik disana kalian bisa melihat bangunan merah, disebut bangunan
merah karena semua bangunannya berwarna merah dari gereja, toko baju, kafe,
semua bangunannya di cat merah dan semua bangunan itu dilindungi loh oleh
UNESCO. Selain bangunan merah kalian bisa melihat-lihat china town, little
india, museum maritime, fort a famosa, river, mall, tamang sari tower, semua
bisa dicapai dengan hanya berjalan kaki, karena semuanya berdekatan. Itulah
asiknya malaka kemana-mana bisa jalan kaki, jadi lebih hemat kan hahhaai.
Penginapan pun tidak jauh dari tempat wisata tersebut jadi gak perlu taksi kan
(karena memang gak ada taksi disini hahhahaa). Di malaka kalian tak usah takut,
karena mereka akan senang hati menjawab ketika kalian bertanya, kalau bahasa
inggrisnya kurang hmmmmm bisa keluarkan bahasa upin-ipin kok jadi malaka masih
amanlah untuk pemula, seperti saya juga contohnya. Dan jangan takut kehabisan
hotel karena banyak sekali hotel dan penginapan yang ada di malaka terutama
dipusat wisata tersebut. Untuk lebih amannya lagi kamu bisa booking terdahulu,
kan banyak tu website untuk booking hotel maupun penginapan kamu tinggal pilih,
kalau kurang nyaman kan kamu bisa saja pindah keesokan harinya.
Okeh saya rasa pembahasan tentang
malaka sudah cukup, kita hijrah ke Kuala lumpur lagi yuachhhh. Sebelum ke
malaka ada baiknya kamu menyanyikan lagu dari almh. Poppy Mercury yang judulnya
apa itu yah baitnya gini “ diselat malaka, diujung sumatera, cintaku terpisah
ku merana” hahhahhhaaha
hai Mbak, terimakasih untuk artikel yang menarik ini, saya ada rencana mau ke Malaka dari Singapur, bisakah saya direkomendasikan transportasi dan penginapannya? Terimakasih sebelumnya..
BalasHapusHey mbak Diana salam knl yh.transportnya by bus ajh dari trminal dkmpunh bugis ada kok.nginep.di malaka bnyk kok bisa Jalan kaki jaraknya deketan kok.kmrn aku nginpnya dilllavillge
BalasHapus