Kamis, 21 Maret 2013

malaka oh malaka


Malaka Oh Malaka

Tepat pukul 13.30 bus berangkat menuju malaka, setelah nunggu 1 jam lebih dan saya malas untuk jalan2 kuputuskan menunggu di terminal saja. Saya punya kebiasaan tidak bisa tidur di bus, mobil, pesawat, kereta api dan lain-lain selain rumah aku susah tidur. Dulu pernah tidur di bus dari arah Mentok ke pangkalpinang 2jam jarak tempuh kurang lebih, karena kelelahan saya tidur dibus dan saya (ngiler oh tidakkkkkkk) malu sekali, itu bukan  terjadi sekali tetapi berkali-kali. Jadi untuk mengantisipasi kadang saya tidur ditutup dengan tisu atau kain pantai (mencegah atau antisipasi untuk langsung membersihkan ketika ngiler lagi). Tetapi Karena rasa takut tadi jadi saya biasakan untuk tidak tidur didalam angkutan umum lagi, mencegah ngiler dan mencegah malu. Gak tahu kenapa dari sin menuju johor baharu saya tidur dan sangat lelap sampai-sampai dibangunkan oleh supir untuk cek passpr. Turun dan memastikan saya ngiler apa gak, wah hebat gak ngiler (itu sudah saya rasakan sejak di Singapore tidur gimanapun tak ngiler, hahhahaa buka kartu. Forget it hehehhee).
tiket singapore-malaka

Setelah sampai perbatasan antara Singapore dan Johor Baharu passport kita akan diperiksa ulang dan diberikan stempel bahwa kita sudah meninggalkan Singapore, balik lagi ke bus dan tidak bisa tidur karena menunggu salah satu penumpang yang kebetulan duduk didepan saya ntah apa yang terjadi lumayan lama menunggu penumpang yang satu itu. Setelah hampir 15 menit menunggu akhirnya dia datang, bus pun berangkat lagi, nah tidak lama berselang Cuma berapa menit bus kembali berhenti diperbatasan johor baharu (gerbang masuk antara Singapore ke Malaysia) disitu kita melapor lagi, mulai lagi dag-dig-dug gak mau kan kalo tiba2 paspor kita ditolak (tapi kalo tampang orang kayak saya ini yah gak mungkin lah mau jadi TKW dia ngira paling artis Indonesia mau liburan ke Malaysia via bus kwkwkwkwkwkwk gak mungkin banget deh) okeh karena niat saya berlibur saya Cuma ditanyakan pertama kali kesini saya jawab ia, dan mbak2 itu langsung memberikan cap izin masuka Malaysia dari Johor Baharu okeh saya sampai di Malaysia.
Perjalanan dari Singapore ke malaka kurang lebih 3 jam, disarankan untuk tdur didalam bus karena tidak ada pemandangan yang bagus untuk dilihat selain pepohonan sawit kanan kiri hahahahha, itu seperti perjalanan dari Pekanbaru ke Bengkalis saja benar-benar sama deh (sama2 bosan dijalanan hahhaaha). Setelah bosan didalam bus, akhirnya nyampe juga di Melacca, pemberhentian semua bus terpusat di Malaka center, jurusan mana pun ada, dari malaka ke Singapore ada, Singapore-kuala lumpur ada semua bus ada sih. Aku celingak celinguk juga mau lihat bus Pangkalpinang-mentok tapi kok ra ono yah (oalah tepok jidat, katanya semua bus ada disini). Merasa lapar karena gak beli makanan dan tak bawa bekal langsung ke money changer tukarin uang ratusan ribu itu untuk dapetin puluhan ringgit. Saya sudah menukarkan uang dan mencari makanan.
Oia lupa sepanjang perjalanan antara Singapore ke malaka, sempat kenalan dengan 2 orang cewek yang satu asli Singapore dan satunya asli jerman tapi kuliah di Indonesia di ITB tapi lupa jurusan apa, namanya pun saya sudah lupa, yang saya inget dari Singapore itu cina yang jerman yah pasti bule dunk. Kami memutuskan mencarikan makanan sama-sama karena mereka itu vegetarian, jadi lumayan susah juga sih mencarikan makanan untuk mereka, saya pun ikutan bingung. Jujur kalo lapar saya jadi bingung sendiri mau makan apa, terkadang tidak makan sama sekali karena bingung mau makan apa. Hehhehehe. Akhirnya dapet deh cewek 2 itu mesen mie ama makanan apa itu kayak rujak buah juga sih pas saya coba,  tapi lebih enak rujak aceh hehhehehe. Setelah makan saya mesan nasi goring seafood karena saya lapar, tapi saya tak suka saosnya beneran bikin enek, enakan nasi goreng pete deh sumpah. Makanan itu memang agak berbau cina2 gitu dan saya tidak suka chiness food hehehheehe gak tahu kenapa, tapi kalau otak-otak, pusui, dan lain2 yang dijual di Bangka dan cina yang buat saya suka dan pastinya lebih enak juga (dari tadi protes makanan saja).
ini nasi yang saya pesan

Setelah kenyang kami keluar, bule 2 itu belum mau pergi sedangkan aku udah gak sabaran untuk melihat kota merah di jonker street malaka itu, kami putuskan untuk berpisah di terminal tanpa harus mengambil foto dulu, saya lupa atau saya lagi gk mau foto2 (beneran lupa). Setelah bertanya bus tujuan jonker street  kita bisa naik  bus no.17 namanya panorama bus, ongkosnya 1,30 RM atau kira-kira 4000 rupiah deh. Semangat sekali naik bus ini, karena tujuan liburan saya sebenarnya memang untuk melihat kota merah malaka itu. Di bus nyanyi2 sampai orang lihatin saya (wah itu sudah kebiasaan mah supir pangkalpinang-mentok tahu itu hahahhahaha). Cukup 10 menit dari malaka center ke jonker street, saya berhenti tepat didepan church malaka itu, aku memang suka bangunan itu I don’t know why.
bus menuju jonker street



ini dia bangunan yang saya sukai, setiap hari selalu ramai

 Setelah bengong-bengong cari penginapan dimana, ada bapak2 becak mau nolongin saya, mengantarkan saya ke hotel murah (sebelumnya saya bilang saya tak bisa karena becak mahal dan uang saya pas2an) eh becaknya gratis oii saya pun foto2 hore itu loh becak yang ada bunga2nya itu hahahhaa. Saya pun diantarkan ke penginapan untuk backpacker, 20 RM (64rb deh dalam rupiah) muyah kan, helo kalo gak muyah bukan beckpekel taaok. Setelah diantarkan ke hostel bapak yang namanya belakang saya tahu itu bob hasan, pak bob hasan langsung mengajak saya makan roti cane dan teh tarik, sebenarnya saya tak mau tapi saya sangat susah menolak ajakan orang takut orang itu merasa tak dihargai (lagian dalam islam rezeki tak boleh ditolak) saya ikutan deh, dan saya jatuh cinta kepada roti cane dan teh tarik asli dari india kahe2. Setelah selesai makan eh bapak itu bayarin (oalah baiknya, dapet gratisan toh). Sambil cerita-cerita pak bob hasan memberikan nomor teleponnya, siapa tahu ada kendala dapat menghubungi dia, baik bangetlah heheehe.
  
becak pak bob hasan

gratisan roti cane dan teh tarik

Sepinya malaka dimalam hari

Setelah makan saya putuskan untuk istirahat sejenak Karena hari sudah mulai malam, setelah mandi dan beres-beres tempat tidur kembali ngutak-tik BB hanya untuk update status kalau saya ada di malaka (lebay sangat deh). Sekitar jam 8 malam gitu deh resepsionis hotel ngajak makan dan jalan-jalan, tentu dunk saya terima tawaran itu. Dia berasal dari Pakistan, bekerja sudah 7tahun di malaka. Kalo gak banyak Tanya bukan saya namanya,( hehhehehe tips kalo jadi backpacer sering2 nyapa orang jadi gak malu lagi kalo Tanya jalan apalagi minta difotoin). Jalanan di malaka terutama kawasan wisata kota merah, jonker strees, dataran pahlawan, china town, dan little india tidak seramai diwaktu siang. Malaka diatas jam 8 malam beneran sunyi, yang ramai paling di daerah dataran pahlawan dan mall mahkota, china town, litte india dan kota merah sudah sepi. Becak khas malaka pun tinggal sedikit itupun ketemu dijalanan, tidak mangkal lagi di depan church merah itu. Berbanding terbalik ketika siang hari banyak sekali pengunjung yang mendatangi malaka. Disarankan untuk solo traveler jangan berjalan-jalan diatas jam 9 malam, apalagi untuk perempuan, karena malaka sangat sepi (so silent) tidak mau kan mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan, memang sih malaka itu aman tetapi ada kalanya mencegah. Kalau mau jalan2 itu yah pagi sampai jam 8an lah, kecuali rombongan atau berduaan dengan kekasih idih pasti romantic banget kan (malam hari di china town sepi senyap hanya ada lampion disana sini dan jangan heran kalau disana banyak anjing, dia tak segan-segan menggonggong kita sambil mendekati kita, ini pengalaman saya dan saya menangis hahahhahaa).
ini masih jam 8malam, kalau jam 9 malam beda lagi ceritanya hahhahaa

sudah mulai sepi

Setelah puas menjelajahi malaka di malam hari saya pulang untuk beristirahat. Sesampai dihotel bukan istirahat tetapi malah ngerumpi, Karena saya merasa uang tidak cukup. Setidaknya harus beli oleh-oleh untuk keluargaku, setelah hitung-hitungan dan menanyakan ongkos ini itu akhirnya saya keluar dari kamar bertanya kepada resepsionis harga ini itu, ongkos ini itu dan lain-lain.  orang yang lagi ngobrol sama resepsionis ternyata punya toko oleh-oleh, dia bilang beli sama saya saja, akan saya berikan potonngan harga, yipiiiiiii dapet lagi deh yang murah2. Keesokan harinya saya kepasar malaka, disinilah pusat pembelanjaan malaka, selain di malaka senter, tapi disini lebih banyak, mulai dari mall, took oleh-oleh khas malaka dan lain-lain serba ada. Setelah berbelanja berapa buah baju dan tentunya dapat harga miring, dan saya pun berjanji kepada beliau kalau ada teman saya yang akan berlibur ke malaka, maka saya akan mempromosikan toko anda, hehehehhee biar teman-teman saya berbelanja di toko anda saja.

Semua bisa dijangkau dengan jalan kaki
menyempatkan diri foto disalah satu sudut di malaka

salah satu bangunan french favorit saya

Tempat wisata di malaka terpusat pada satu titik disana kalian bisa melihat bangunan merah, disebut bangunan merah karena semua bangunannya berwarna merah dari gereja, toko baju, kafe, semua bangunannya di cat merah dan semua bangunan itu dilindungi loh oleh UNESCO. Selain bangunan merah kalian bisa melihat-lihat china town, little india, museum maritime, fort a famosa, river, mall, tamang sari tower, semua bisa dicapai dengan hanya berjalan kaki, karena semuanya berdekatan. Itulah asiknya malaka kemana-mana bisa jalan kaki, jadi lebih hemat kan hahhaai. Penginapan pun tidak jauh dari tempat wisata tersebut jadi gak perlu taksi kan (karena memang gak ada taksi disini hahhahaa). Di malaka kalian tak usah takut, karena mereka akan senang hati menjawab ketika kalian bertanya, kalau bahasa inggrisnya kurang hmmmmm bisa keluarkan bahasa upin-ipin kok jadi malaka masih amanlah untuk pemula, seperti saya juga contohnya. Dan jangan takut kehabisan hotel karena banyak sekali hotel dan penginapan yang ada di malaka terutama dipusat wisata tersebut. Untuk lebih amannya lagi kamu bisa booking terdahulu, kan banyak tu website untuk booking hotel maupun penginapan kamu tinggal pilih, kalau kurang nyaman kan kamu bisa saja pindah keesokan harinya.
Okeh saya rasa pembahasan tentang malaka sudah cukup, kita hijrah ke Kuala lumpur lagi yuachhhh. Sebelum ke malaka ada baiknya kamu menyanyikan lagu dari almh. Poppy Mercury yang judulnya apa itu yah baitnya gini “ diselat malaka, diujung sumatera, cintaku terpisah ku merana” hahhahhhaaha

2 komentar:

  1. hai Mbak, terimakasih untuk artikel yang menarik ini, saya ada rencana mau ke Malaka dari Singapur, bisakah saya direkomendasikan transportasi dan penginapannya? Terimakasih sebelumnya..

    BalasHapus
  2. Hey mbak Diana salam knl yh.transportnya by bus ajh dari trminal dkmpunh bugis ada kok.nginep.di malaka bnyk kok bisa Jalan kaki jaraknya deketan kok.kmrn aku nginpnya dilllavillge

    BalasHapus